Rabu, 22 Desember 2010

Teori Kepemimpinan

Teori Kepemimpinan

Dari akar kata “pimpin” kita mengenal kata “pemimpin” dan “kepemimpinan”.
Kepemimpinan berasal dari kata pimpin yang memuat dua hal pokok yaitu:
pemimpin sebagai subjek, dan
yang dipimpin sebagai objek
Kata pimpin mengandung pengertian mengarahkan,membina atau mengatur,menuntun dan juga menunjukkan ataupun mempengaruhi.Pemimpin mempunyai tanggung jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari yang dipimpin, sehingga menjadi pemimpin itu tidak mudah dan tidak akan setiap orang mempunyai kesamaan di dalam menjalankan ke-pemimpinannya.

Pemimpin memiliki ciri-ciri kepribadian dan karakter yang berbeda dengan orang kebanyakan
Contoh: kemampuan adaptasi terhadap situasi, kepekaan sosial, ambisius, asertif, kooperatif, decisive, dapat diandalkan, keinginan untuk mendominasi, energik, percaya diri, resistance terhadap stres dan mau mengemban tanggung jawab.

Di antara berbagai teori yang menjelaskan sebab-sebab timbulnya kepemimpinan terdapat tiga teori yang menonjol, yaitu :
1. Teori Keturunan (Heriditary Theory)
2. Teori Kejiwaan (Psychological Theory)
3. Teori Lingkungan (Ecological Theory)

Masing – masing teori dapat dikemukakan secara singkat :

1. Teori Keturunan
Inti daripada teori ini, ialah :
a. Leaders are born not made.
b. Seorang pemimpin menjadi pemimpin karena bakat – bakat yang dimiliki sejak dalam kandungan.
c. Seorang pemimpin lahir karena memamng ditakdirkan. Dalam situasi apapun tetap muncul menjadi pemimpin karena bakat-bakatnya.

2. Teori Kejiwaan.
a. Leaders are made and not born.
b. Merupakan kebalikan atau lawan dari teori keturunan.
c. Setiap orang bias menjadi pemimpin melalui proses pendidikan dan pengalaman yang cukup.

3. Teori Ekologis
a. Timbul sebagai reaksi terhadap teori genetis dan teori social.
b. Seseorang hanya akan berhasil menjadi seorang pemimpin, apabila pada waktu ahir telah memiliki bakat, dan bakat tersebut kemudian dikembangkan melalui proses pendidikan yang teratur dan pengalaman.
c. Teori ini memanfaatkan segi-segi positif teori genetis dan teori social.
d. Teori yang mendekati kebenaran.


contoh :
Saya termasuk golongan pemimpin yang berdasarkan keturunan karena :
a. Leaders are born not made,sifat kepemimpinan yang saya dapat bukan terjadi karena di latih atau di buat-buat tetapi karena faktor keturunan atau gen.
b. karena bakat – bakat yang dimiliki sejak dalam kandungan.
c. karena memamng ditakdirkan. Dalam situasi apapun tetap muncul menjadi pemimpin karena bakat-bakatnya.

KOMUNIKASI

Definisi Komunikasi


Komunikasi berasal dari kata LatinCommunicare atau Communis yang berarti sama atau menjadikan milik bersama. Kalau kita berkomunikasi dengan orang lain, berarti kita berusaha agar apa yang disampaikan kepada orang lain tersebut menjadi miliknya.


Beberapa definisi komunikasi adalah:
1. Komunikasi adalah kegiatan pengoperan lambang yang mengandung arti/makna yang perlu
dipahami bersama oleh pihak yang terlibat dalam kegiatan komunikasi (Astrid).
2. Komunikasi adalah kegiatan perilaku atau kegiatan penyampaian pesan atau informasi tentang
pikiran atau perasaan (Roben.J.G).
3. Komunikasi adalah sebagai pemindahan informasi dan pengertian dari satu orang ke orang lain
(Davis, 1981).
4. Komunikasi adalah berusaha untuk mengadakan persamaan dengan orang lain (Schram,W)
5. Komunikasi adalah penyampaian dan memahami pesan dari satu orang kepada orang lain,
komunikasi merupakan proses sosial (Modul PRT, Lembaga Administrasi).


Proses Komunikasi

1.Pengirim Pesanan

 Pengirim pesan adalah orang yang mempunyai idea untuk disampaikan kepada seseorang dengan harapan dapat difahami oleh orang yang menerima sesuai dengan yang dimaksudkan. Pesan adalah informasi yang akan disampaikan atau diekspresikan oleh pengirim pesanan. Pesanan adalah secara verbal atau non verbal dan pesanan akan efektif bila dikendalikan secara baik dan jelas.

Contoh bahan untuk diterima adalah seperti :

   1. Informasi
   2. Ajakan
   3. Rencana kerja
   4. Pertanyaan dan sebagainya.

 2.Simbol atau Isyarat

Pada tahap ini pengirim pesanan membuatcode atau simbol sehinggapesanannya dapat difahami oleh orang lain. Biasanya seorang pengurus menyampaikan pesanan dalam bentuk kata-kata, gerakan anggota badan, (tangan, kepala, mata dan bahagian muka lainnya). Tujuan penyampaian pesanan adalah untuk mengajak, memujuk, mengubah sikap, perilaku atau menunjukkan arah tertentu.

 3.Media/penghubung
 

Alat untuk penyampaian pesanan seperti; TV, radio surat khabar, papan pengumuman, telefon dan lainnya. Pemilihan media ini dapat dipengaruhi oleh isi pesanan yang akan disampaikan, jumlah penerima pesanan dan sebagainya.

 4.Menafsirco d e/isyarat

 Setelah pesanan diterima melalui pancaindera (telinga, mata dan seterusnya)maka si penerima pesan harus dapat mentafsirkan simbul/code dari pesan tersebut,sehingga dapat difahami.

 5.Penerima pesan

 Penerima pesanan adalah orang yang dapat memahami pesan dari si pengirim meskipun dalam bentukco d e/isyarat tanpa mengurangi erti pesanan yang dimaksud oleh pengirim

 6.Tindakbalas

 Tindakbalas adalah isyarat atau tanggapan yang berinformasi kesan dari penerima pesanan dalam bentuk verbal mahupun non-verbal. Tanpa tindakbalas seorang pengirim pesanan tidak akan tahu kesan pesanannya terhadap si penerima pesanan. Hal ini penting bagi pengurus atau pengirim pesanan untuk mengetahui apakah pesanan sudah diterima dengan pemahaman yang benar dan tepat.

 Tindakbalas dapat disampaikan oleh penerima pesanan atau orang lain yang bukan penerima pesanan. Tindakbalas yang disampaikan oleh penerima pesanan pada umumnya merupakan tindakbalas langsung yang mengandungi pemahaman atas pesanan tersebut.

 Tindakbalas yang diberikan oleh orang lain boleh didapati dari pengamatan pemberi tindakbalas terhadap perilaku mahupun ucapan penerima pesanan. Pemberi tindakbalas menggambarkan perilaku penerima pesanan sebagai reaksi dari pesan yang diterimanya.

 7.Gangguan

 Gangguan bukan merupakan bahagian dari proses komunikasi akan tetapi mempunyai pengaruh dalam proses komunikasi,kerana pada setiap situasi hampir selalu ada hal yang mengganggu kita. Gangguan adalah hal yang merintangi atau menghambat komunikasisehingga penerima salah menafsirkan pesan yang diterimanya.

 Pada dasarnya komunikasi dapat digolongkan dalam dua jenis, yaitu Komunikasi Verbal (komunikasi dengan kata-kata) dan Komunikasi Nonverbal (komunikasi dengan menggunakan bahasa tubuh).

Dalam proses komunikasi yang bersifat langsung, yaitu terjadi kontak langsung antara pengirim dengan penerima pesan, kedua jenis komunikasi tersebut biasanya digunakan secara bersama-sama.

Dalam zaman teknologi komunikasi dan informasi yang semakin maju seperti sekarang ini, pengertian kontak langsung dapat berarti penggunaan alat multimedia seperti televisi, video call, dan video conference yang tidak mensyaratkan kontak langsung secara fisik.

Aspek-Aspek Komunikasi Verbal

Komunikasi verbal sangat dipengaruhi oleh aspek-aspek sebagai berikut.

    * Perbendaharaan kata (vocabulary).

    * Kemampuan mengolah kata dan perbendaharaan kata sangat dibutuhkan dalam berkomunikasi karena komunikasi tidak akan efektif bila pesan disampaikan dengan kata-kata yang tidak dimengerti.

    * Kecepatan (Racing).

    * Pengaturan kecepatan berbicara yang baik (tidak terlalu cepat atau lambat) akan menyebabkan komunikasi lebih efektif.

    * Intonasi/ tekanan suara.

    * Kemampuan memberikan intonasi/ tekanan suara yang tepat secara proporsional pada kata-kata yang dipilih akan mempengaruhi arti pesan. Pesan akan menjadi berarti lain bila diucapkan dengan intonasi suara yang berbeda.

    * Humor.

    * Kemampuan menyampaikan humor dapat mengurangi kelelahan penerima pesan dan akan menyebabkan suasana santai sehingga isi pesan dapat diterima dengan baik oleh penerima pesan. Humor agar dapat menghilangkan ketegangan dapat disampaikan ketika penerima pesan sudah terlihat lelah dan tegang.

    * Singkat dan jelas.

    * Kemampuan menyampaikan isi pesan secara singkat dan jelas, langsung pada pokok masalah sehingga mudah dimengerti akan menyebabkan komunikasi efektif.

    * Waktu yang tepat (Timing).

Kemampuan mengelola waktu secara tepat akan membuat penerima pesan tidak merasa membuang waktunya dalam mendengar pesan dari pengirim pesan sehingga proses komunikasi akan menjadi menyenangkan.

Aspek-Aspek Komunikasi Nonverbal

Aspek-aspek komunikasi nonverbal dan pengaruhnya meliputi hal-hal sebagai berikut.

a. Ekspresi Wajah

Kemampuan mengendalikan ekspresi wajah dapat menyebabkan komunikasi menjadi efektif atau sebaliknya karena wajah sendiri merupakan sumber yang kaya dengan komunikasi dan mencerminkan suasana hati dan emosi pemiliknya.

b. Kontak Mata

Kemampuan untuk melakukan kontak mata dengan penerima pesan diperlukan agar penerima pesan merasa dihargai dan dapat dijadikan kedua belah pihak melakukan observasi terhadap lawan bicaranya. Kontak mata memberi pengaruh baik dalam proses komunikasi.

c. Sentuhan

Proses komunikasi akan berjalan lebih baik dengan sesekali memberikan sentuhan kepada lawan bicara karena dirasakan lebih bersifat spontan dari pada komunikasi verbal. Beberapa pesan seperti perhatian yang sungguh-sungguh, dukungan emosional, kasih sayang atau simpati dapat diwujudkan melalui sentuhan.

d. Postur Tubuh dan Gaya Berjalan

Postur tubuh dan cara berjalan harus diperhatikan karena cara seseorang berjalan, duduk, berdiri, dan bergerak memperlihatkan ekspresi dirinya. Postur tubuh dan gaya berjalan merefleksikan emosi, konsep diri, dan tingkat kesehatannya.

e. Sound (Suara)

Berbagai suara yang dikeluarkan dalam proses komunikasi dapat memberikan pesan yang sangat jelas dan mudah dimengerti. Suara merupakan salah satu bentuk ungkapan perasaan dan pikiran seseorang yang dapat dijadikan sebagai alat berkomunikasi.

f. Gerak Isyarat

Isyarat seperti seperti mengetuk-ngetukan kaki atau mengerakkan tangan selama berbicara, sebagai bagian total dari komunikasi merupakan ekspresi keadaan seseorang.

Dengan demikian, berbagai aspek serta peranan dan pengaruhnya dalam berkomunikasi merupakan hal penting bila kita ingin proses komunikasi berjalan dengan baik, efektif, dan mencapai tujuan.

 Contoh Komunikasi Formal :

Saya dari Oriflame ingin menawarkan suatu produk berkualitas kepada sebuah instansi terkemuka di Jakarta :


Selamat pagi saya dari Oriflame ingin mempromosikan sebuah produk wewangian terbaru di tahun 2010 yaitu "Enigma Perfum",kenapa saya mempromosikan produk ini ke instansi atau organisasi kalian karena selain untuk meningkatkan efektivitas bekerja,parfum ini juga berfungsi merelaksasikan otak dan pikiran kita dari berbagai kepenetan segala aktivitas kantor.Wewangian ini sangat cocok sekali untuk wanita bahkan untuk pria-pria pun cocok.Setiap yang memakai wewangian ini pasti akan merasakan pesona yang sungguh luar biasa dan akan fresh kembali untuk melakukan rutinitas seperti semula.Sekian bagian promo yang dapat saya kemukakan di meet and greet kali ini,thank you dan salam sukses selalu !